GenPI.co Kalbar - Dua potongan besi Roket Long March 5B asal China yang ditemukan di Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, dibawa ke Kota Pontianak untuk penelitian lebih lanjut.
Hal itu diungkapkan oleh Koordinator Pelaksana Fungsi Layanan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Pontianak, La Ode Muhammad Musafar.
"Setelah ini akan dilakukan pengukuran terkait bentuk, lekuk-lekuknya, dan kalau dilihat ini diperkirakan di bagian luarnya," tuturnya di Pontianak, Sabtu (6/8).
La Ode mengungkapkan, kehadiran BRIN terkait dengan penemuan potongan besi atau puing dari roket milik China yang jatuh beberapa hari lalu di Kecamatan Sekayam.
Sebelumnya, potongan roket Long March 5B jatuh di lahan kebun milik warga pada Minggu, (31/7).
Berdasarkan hasil koordinasi pihak BRIN dengan Polda Kalbar dan Polsek Sekayam, ditemukan dua potongan besi bekas dari roket Long March 5B pada Senin (1/8).
"Polda berkoordinasi dengan BRIN di Pontianak dan kami berkoordinasi dengan Pusat Riset Antariksa yang berada di BRIN," terang La Ode.
Setelah mendapatkan informasi, pihak BRIN langsung mengirimkan tim untuk melakukan pengecekan di lokasi kejadian.
Lalu pada 3 Agustus, BRIN memutuskan untuk mengirim tim koordinasi ilmiah yang terdiri dari para ahli dalam teknologi roket.
Sehari setelahnya, tim BRIN mendatangi Polsek Sekayam untuk memastikan bahwa benda yang ditemukan, benar roket dari China.
Menurut La Ode, puing roket yang jatuh tersebut tidak beracun dan tidak mengandung unsur yang berbahaya bagi kehidupan warga.
"Saat ini, direncanakan dikembalikan ke China. BRIN sedang melakukan kontak ke Kedutaan Besar China, tetapi belum ada update," ungkap La Ode.
Sebagai informasi, potongan besi sisa roket yang jatuh di Sanggau merupakan potongan pertama diperkirakan berukuran panjang 4 meter dan lebar 2,5 meter.
Potongan kedua, berukuran panjang 1 meter dan lebar sekitar 80 cm. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News