GenPI.co Kalbar - Sampah antariksa CZ5B, roket bekas peluncuran modul stasiun antariksa China yang berbobot sekitar 20 ton melintasi Kalimantan Barat.
Selain itu, peneliti senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaludin mengungkapkan, roket berukuran 30 meter itu juga melintasi Sumatera bagian selatan.
“Terpantau, Indonesia di wilayah Sumatera bagian selatan dan Kalimantan Barat terlintasi pada saat-saat akhir lintasan bekas roket,” tuturnya dalam keterangan tertulis, Minggu (31/7).
Menurut Thomas, sampah antariksa besar itu jatuh di Samudera Hindia pada Sabtu (31/7) pukul 23.45 WIB.
Namun, sampah tersebut tidak berbahaya bagi biota laut di perairan sekitar lokasi jatuh.
Berdasarkan data orbit dari pemantauanspace-track.org, menunjukkan titik jatuh sampah antariksa China berada di barat daya Indonesia.
“Namun bisa jadi, ada pecahannya yang mungkin tersebar sepanjang lintasan terakhir, orbitnya melintasi Sumatera bagian selatan,” terang Thomas.
Dia menyarankan, jika ada warga yang melihat objek langit jatuh sekitar pukul 23.45 WIB, bisa segera melaporkan ke Pusat Riset Antariksa BRIN.
Caranya, melalui surat elektronik prantariksa@brin.go.id.
Sementara itu, Kepala Pusat Riset Antariksa BRIN Emanuel Sungging Mumpuni membeberkan, sampah antariksa itu akan jatuh di sekitar wilayah selatan Filipina.
Selain itu, bakal berada pada ketinggian 10 kilometer (km) di atas wilayah Sarawak, Malaysia.
Hal tersebut diketahui berdasarkan hasil analisis tim Riset Benda Jatuh Antariksa.
Menariknya, proses benda jatuh antariksa berhasil direkam oleh pengamat di Lampung melalui Observatorium Astronomi ITERA Lampung (OAIL).
Tak hanya itu, serpihan roket yang sama ternyata terpantau juga di wilayah Malaysia.
Informasi tersebut diungkapkan oleh Kementerian Sains, Teknologi, dan Inovasi (MOSTI) melalui maklumat tertulis Agensi Angkasa Malaysia (MYSA) pada 31 Juli 2022. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News