GenPI.co Kalbar - Pemkab Kubu Raya meminta masyarakat tidak membuka atau membersihkan lahan dengan cara membakar.
Menurut Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan, lahan pertanian di Kubu Raya yang cukup luas merupakan peluang besar bagi masyarakat untuk diberdayakan dalam pengembangan daerah.
“Namun, ini juga merupakan tantangan kami untuk mengubah cara masyarakat dalam membuka lahan pertanian," ujarnya di Sungai Raya, Minggu (24/7).
Oleh sebab itu, dia mengajak semua elemen masyarakat untuk memahami efek dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Muda mengatakan, diperlukan penguatan untuk menyadarkan masyarakat agar memahami dampak dari karhutla yang kerap terjadi, khususnya di musim kemarau.
Saat ini, masyarakat dituntut mencari alternatif lain untuk membuka lahan pertanian, selain dengan cara membakar.
Muda menilai, masyarakat perlu mendapat edukasi, sehingga dapat mengubah cara dalam membuka atau membersihkan lahan.
"Harus sama-sama berusaha menyampaikan kepada masyarakat agar menyesuaikan saja dengan zaman dan situasi saat ini,” terangnya.
Selain itu, dia juga meminta tenaga penyuluh bisa menyampaikan hal tersebut kepada masyarakat.
Muda berharap sosialisasi bisa berdampak pada penurunan kegiatan membuka lahan dengan cara membakar.
"Memang perlu dicari alternatifnya, bagaimana lahan tetap subur tapi tidak perlu membakar," ungkapnya.
Muda Mahendrawan mangajak agar masyarakat memahami dampak dari karhutla.
Karhutla, kata dia, tidak hanya berdampak di wilayah sekitar pembakaran, tapi juga menjalar ke berbagai titik yang lebih luas.
Dampaknya diterima langsung oleh masyarakat.
"Hal ini harus diupayakan semaksimal mungkin dengan mengubah pola pikir. Mengajak masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan membakar," tandas Muda. (rls)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News