GenPI.co Kalbar - Pengolahan makanan bagi ibu hamil (bumil) dan bayi usia di bawah dua tahun (baduta) dengan memperhatikan keseimbangan kandungan makanan, penting untuk mencegah stunting.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Pontianak Yanieta Arbiastutie kepada peserta lomba pengolahan makanan bagi bumil dan baduta.
Menurutnya, saat ini kasus stunting masih menjadi persoalan nasional.
Di Kota Pontianak juga masih ditemukan anak yang mengalami stunting.
Oleh sebab itu, sebagai mitra Pemkot Pontianak, TP PKK Kota Pontianak berkewajiban membantu pemerintah untuk menyelesaikan persoalan stunting.
Salah satunya, memberdayakan anggota PKK melakukan sosialisasi ke masyarakat soal pentingnya pemenuhan gizi seimbang sejak ibu hamil hingga melahirkan.
Stunting disebabkan kekurangan gizi kronis yang mengganggu pertumbuhan bayi.
Yanieta menilai, pemenuhan gizi yang seimbang bertujuan untuk menekan angka stunting.
“Karenanya di tangan seorang ibulah, anak tumbuh dengan sehat, cerdas dan berkualitas," ujarnya, Kamis (14/7).
Selain itu, pemberian informasi yang tepat bagi bumil dan baduta harus sampai ke tingkat kecamatan dan kelurahan.
Dia berharap peserta lomba yang berasal dari enam kecamatan se-Kota Pontianak menjadi perantara pemerintah dalam memberikan informasi kepada masyarakat.
"Masyarakat menyiapkan makanan lokal mulai dari memilih, mengolah, memasak, dan menyajikan yang sesuai dengan kebutuhan gizi bumil dan baduta," tutur Yanieta.
Diketahui, lomba pengolahan makanan bagi bumil dan baduta untuk memperingati Hari Kesatuan Gerak PKK ke-50 Tingkat Kota Pontianak.
Pemenang yang menjuarai lomba olah makanan ini selanjutnya akan mewakili Kota Pontianak untuk lomba di tingkat Provinsi Kalbar.
"Kami berharap, semoga nantinya TP PKK Kota Pontianak berhasil menjadi juara pada lomba tingkat provinsi," ungkap Yanieta. (rls)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News