GenPI.co Kalbar - Dua tempat ibadah di Kubu Raya dibangun berdekatan, yakni Masjid Al-Amien dan Pura Giripati Mulawarman.
Hal itu menjadi potret bahwa Kabupaten Kubu Raya termasuk salah satu daerah heterogen ras, suku, dan agama.
Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menyatakan, dua tempat ibadah itu juga sebagai wujud saling menghargai perbedaan beragama.
“Potret seperti ini di Kalimantan Barat termasuk unik. Dan saya tahu, selama ini antara keduanya selalu bekerja sama,” ungkap Muda, Senin (11/7).
Muda menyebut, masih banyak tempat-tempat ibadah lain yang saling berdampingan di Kubu Raya.
Kebersamaan itu dinilai menjadi kedamaian antarpemeluk agama dan sebagai daerah moderasi beragama, tentu melibatkan banyak pihak.
“Termasuk TNI, Polri, dan elemen masyarakat hingga di tingkat desa maupun jajaran RT,” terangnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Kalbar Ria Norsan mengatakan, perbedaan beragama merupakan perekat dalam persatuan dan kesatuan.
Menurutnya, Kubu Raya memiliki daya pererat antarsesama, sehingga perbedaan-perbedaan menjadi keharmonisan bagi masyarakat dan pemerintah.
Dia menegaskan bahwa merawat perbedaan menjadi tugas bersama.
“Mari sikapi perbedaan ini dengan arif dan bijaksana untuk persatuan dan kesatuan,” tutur Norsan.
Salah satu cara merawat persatuan dan kesatuan, yakni saling menghormati satu sama lain.
Rasa saling menghargai menciptakan kedamaian dan kesejahteraan masyarakat di Kalbar, sehingga mewujudkan pembangunan yang lebih kuat dan cepat.
“Dengan kekuatan rakyat yang sudah bersatu, saling menghormati, pembangunan terus berjalan tentunya bermuara kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat,” tandas Norsan. (rls)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News