GenPI.co Kalbar - Dendi Irawan, tahanan kasus korupsi yang melarikan diri dari Rutan Kelas II B Putussibau tengah diburu oleh tim gabungan.
Dendi yang tersandung dalam perkara tindak pidana korupsi pembangunan Terminal Bunut Hilir di Kapuas Hulu itu, melarikan diri pada Minggu (10/4) sekitar pukul 07.11 WIB.
Ia kabur saat membantu membuang sampah di Rutan Putussibau.
Kepala Devisi Pemasyarakatan Kalimantan Barat Ika Yusanti menerangkan kurangnya personel Rutan Putussibau dimanfaatkan oleh tahanan untuk melarikan diri.
Saat itu, kata Ika, personel yang piket hanya satu. Ia bertugas mengawal pintu masuk bagian depan.
Sementara pada pagi hari, kondisi kamar penghuni dibuka.
Keterbatasan personel membuat petugas harus berbagi tugas.
Ada yang membuka pintu kamar dan ada petugas yang mengawal di depan mengawasi satu tahanan yang menyapu dan dua orang membuang sampah.
"Saat itu, seorang tahanan membantu membuang sampah. Kesempatan itu dimanfaatkan tahanan melarikan diri," ungkap Ika.
Saat ini, pihaknya sedang melakukan pemeriksaan terhadap petugas Rutan Putussibau yang saat itu berjaga
"Kami baru mintai keterangan awal, sehingga kami belum bisa menyimpulkan adakah kesalahan prosedur atau kelalaian petugas," terangnya.
Menurut Ika, yang terpenting untuk saat ini, yaitu melakukan pencarian terhadap tahanan yang melarikan diri.
"Kepala Rutan saya beri waktu melakukan koordinasi dengan aparat penegak hukum untuk melakukan pengejaran," jelasnya.
Tahanan yang melarikan diri itu bernama lengkap Dendi Irawan.
Ia sempat ditetapkan sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO) oleh Kejaksaan Negeri Kapuas Hulu sejak Februari 2022.
Kemudian, Dendi ditangkap oleh Tim Tabur Kejari Kapuas Hulu pada Sabtu (3/4).
Selanjutnya, Dendi dititipkan di Rutan Putussibau untuk proses hukum lebih lanjut. Namun, ia melarikan diri pada Minggu (10/4). (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News