GenPI.co Kalbar - Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar di Kabupaten Kayong Utara (KKU) sulit didapatkan, terutama untuk pengusaha angkutan kapal dan barang.
Dampaknya, pengusaha menghentikan operasi angkutan barang dan orang sejak satu bulan lalu.
Salah satu pengusaha transportasi angkutan barang dan orang di Sukadana Iswandi mengungkapkan, kapal miliknya menjadi satu-satunya kapal yang melayani masyarakat.
Terutama rute untuk Sukadana-Pontianak dan daerah kepulauan.
"Pusing dah kepala, tidak ada pilihan lagi. Daripada kapal burok di pelabuhan, lebih bagus saya lelang saja," ujar Iswandi, Senin (27/6).
Dia mengaku, sudah sangat intens berkomunikasi dengan OPD terkait untuk mendapatkan solusi terhadap kelangkaan solar di Kabupaten Kayong Utara.
Menurut Iswandi, selama ini dia masih mendapatkan kuota solar dari SPBU Pontianak.
Namun beberapa bulan belakangan, dia kesulitan mendapatkan kuota solar di Pontianak.
"Sekarang di SPBU, kadang ada kadang tidak dapat di Pontianak. Dulu di Sukadana, bisa beli solar di kios kecil, sekarang tidak ada jual lagi," papar Iswandi.
Berbagai OPD sudah Iswandi datangi, mulai dari Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Perhubungan, hingga anggota DPRD sampai Bupati Kayong Utara.
Namun, belum juga mendapatkan solusi.
Iswandi diketahui memiliki tiga buah yang melayani rute Sukadana-Pontianak, Sukadana-Tanjung Satai, dan Sukadana-Karimata yang telah beroperasi sejak 2002.
"Kebutuhan solar kami biasanya dua drum lebih, hampir tiga drum. Itu yang mesin dua. Kalau mesin satu, paling satu drum lebih saja," terangnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News