Kualitas Udara Buruk, Tokopedia-Dokter Spesialis Paru Bagikan Tips Cegah ISPA pada Anak

12 September 2023 16:35

GenPI.co Kalbar - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) melalui unggahan akun Instagram resminya mengungkapkan bahwa dalam dua tahun terakhir, yakni 2021-2023 tren polusi udara di Jabodetabek melebihi batas aman WHO dan batas aman peraturan kualitas udara di Indonesia.

Sementara pada 7 September 2023 website Indeks Kualitas Udara (AQI), menunjukkan selain Jabodetabek, Provinsi Jawa Barat, dan Provinsi Sumatra Selatan tercatat pula sebagai kota di Indonesia dengan kualitas udara buruk.

Terlebih, menurut Kemenkes RI, peningkatan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada periode Januari hingga Juli 2023 di DKI Jakarta, yang semula berjumlah 50.000 kasus, meningkat menjadi 200.000 kasus.

BACA JUGA:  Cegah Penyakit ISPA, RSUD SSMA Berikan Penyuluhan

Tokopedia melalui Christin Berlina, selaku Senior Lead Category Health mengatakan bahwa selama lebih dari 14 tahun, Tokopedia berkolaborasi bersama para mitra strategis.

“Seperti pemerintah, mitra logistik, pelaku usaha, masyarakat luas dan mitra strategis lainnya untuk menciptakan Super Ecosystem di mana semua orang bisa memulai dan menemukan apa pun, termasuk kebutuhan akan perlengkapan medis atau kesehatan,” tuturnya.

BACA JUGA:  Dukung Festival Cap Go Meh Pontianak & Singkawang, Grab Siapkan Lebih dari 450 GrabCar Rental

Menurut Christin, salah satu upaya yang dilakukan Tokopedia yakni dengan menghadirkan Zona Sehat, di mana masyarakat dapat mengakses masker medis, vitamin, dan produk-produk untuk mendukung kesehatan lainnya.

“Bahkan tersedia pula pilihan apotek terpercaya, konsultasi dokter resmi, dan promo ‘Traktiran Hemat Lindungi dari Polusi’ dengan flash sale dua kali sehari hingga 90 persen. Selain itu, ada juga flash sale air purifier ready stock selama 24 jam,” terangnya.

BACA JUGA:  Tokopedia Bagikan 5 Rekomendasi Aksesori Mobil & Motor Canggih

Pada laman Zona Sehat, Tokopedia melihat adanya tren kenaikan jumlah kunjungan sebanyak hampir 1,5 kali lipat pada Agustus 2023 dibandingkan rata-rata 3 bulan sebelumnya.

Tips Cegah Anak Terpapar ISPA Akibat Polusi Udara

Melihat status kualitas udara di Indonesia yang tengah jadi sorotan dan memberi dampak buruk bagi kesehatan masyarakat Indonesia, khususnya terhadap kaum rentan seperti balita, dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi (Paru), dr. Jaka Pradipta mengatakan, sejak tiga minggu terakhir dia telah menangani banyak pasien yang terdiagnosis ISPA.

Di sisi lain, dr. Jaka Pradipta juga menanggapi kaitan musim kemarau hingga kebakaran hutan dapat menjadi faktor meningkatnya kasus ISPA.

Misalnya, saja seperti di Sumatra Selatan yang tengah menghadapi musim kemarau dan kebakaran hutan di Pulau Kalimantan.

“Musim kemarau memicu partikel debu bertebaran di udara dan organisme virus lebih mudah meningkat sehingga dapat dengan cepat menginfeksi tubuh manusia. Sedangkan kebakaran hutan yang menyebabkan polusi udara memburuk dan suhu udara meningkat, juga dapat mengakibatkan turunnya imunitas seseorang,” papar d. Jaka.

“Risiko yang umum terjadi di musim kemarau, yakni terpapar ISPA pada anak balita dengan gejala seperti batuk, pilek, radang sakit tenggorokan, bersin-bersin, hingga demam,” imbuhnya.

Melihat fenomena tersebut, Tokopedia bersama dr. Jaka Pradipta memberikan beberapa tips dan upaya preventif agar anak tidak terpapar ISPA akibat udara yang buruk.

1. Jalani Gaya Hidup Sehat
Menurut WHO, penyakit ISPA merupakan penyakit yang paling sering menyebabkan kematian pada anak balita.

Terdapat beberapa faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada balita mulai dari faktor lingkungan termasuk polusi, kebiasaan merokok, dan kurangnya pengetahuan orang tua perihal ISPA.

Menurut dr. Jaka, polusi adalah partikel organisme berbahaya yang saling berhubungan dengan infeksi dan dapat memengaruhi perlindungan imun dan saluran pernapasan.

Bahkan, bagi kaum rentan seperti balita, polusi udara yang buruk dapat menyebabkan perkembangan paru tidak sempurna, picu Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) hingga Autisme.

“Salah satu faktor balita lebih rentan mengalami infeksi saluran pernapasan dibanding orang dewasa yakni karena organ vitalnya belum berkembang sempurna, sehingga pemberian ASI untuk bayi di bawah 2 tahun dan pemberian gizi sehat dan seimbang, hingga vitamin menjadi sangat penting untuk menjaga imun tubuh,” terang dr. Jaka.

2. Lengkapi Vaksin
Di tengah kondisi udara yang memburuk, vaksin menjadi senjata untuk mengurangi risiko anak terpapar ISPA.

Dengan begitu, program imunisasi nasional yang dianjurkan Kemenkes RI, seperti vaksin Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) untuk mencegah pneumonia (radang paru), vaksin BCG mengurangi risiko tuberkulosis, dan Vaksin DPT-HB-HIB untuk pencegahan batuk rejan serta pneumonia, hingga vaksin Influenza sebaiknya dipenuhi.

“Untuk anak yang memiliki sensitivitas terhadap debu dan udara, rentan terkena batuk dan pilek hingga mengakibatkan ISPA, sehingga, pemberian imunisasi dapat menjadi upaya pendukung untuk menjaga kekebalan tubuh anak,” ucap dr. Jaka Pradipta.

3. Kurangi Kegiatan Luar Ruangan dan Pakai Masker KN95
“Pemerintah telah menganjurkan untuk mengurangi kegiatan luar ruangan di saat kondisi polusi sedang meningkat, sehingga sebelum keluar rumah pilih waktu yang tepat dan perhatikan kualitas udara menggunakan aplikasi pada handphone,” papar dr. Jaka.

Menurutnya, jika harus keluar rumah bersama anak, pastikan jangan lebih dari 30 menit dan gunakan masker KN95.

“Hindari pula asap dan abu rokok yang melekat pada pakaian dan badan, karena dapat memicu timbulnya pneumonia pada balita,” tambahnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Shella Angellia Rimang

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALBAR