GenPI.co Kalbar - Perselingkuhan kembali menjadi topik yang banyak dibahas akhir-akhir ini.
Meski menjadi salah satu pengalaman yang paling menyakitkan, namun ada banyak alasan yang menyebabkan seseorang berpaling dari pasangannya dan memilih untuk selingkuh.
Selain menyakitkan, perselingkuhan juga bisa menyebabkan hasil yang intens seperti depresi, Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), putus cinta, perceraian, bahkan pembunuhan.
Seperti dikutip GenPI.co dari The International Psychology Clinic pada Jumat (30/9), berikut 3 alasan psikologis yang membuat seseorang nekat selingkuh.
Beberapa orang memiliki kecenderungan untuk mencari perhatian begitu mereka merasa puas dengan pasangannya.
Akhirnya, mereka mencari orang lain untuk memenuhi kebutuhan yang sama demi untuk membuktikan keberhasilan dirinya dalam menggaet ketertarikan lawan jenis.
Selain itu, seseorang dengan kecenderungan ini tidak memiliki rasa harga diri yang sehat.
Oleh sebab itu, mereka terus berpindah dari satu orang ke orang lain.
Merasa putus asa memperjuangkan hubungan, bisa membuat seseorang atau bahkan kedua pasangan memutuskan untuk berselingkuh.
Biasanya, mereka menghindari untuk tidak marah dan membuat keributan.
Oleh sebab itu, diam-diam tekanan tersebut teralihkan dengan mencari kenyamanan dan keamanan bersama orang lain.
Ingin balas dendam juga menjadi alasan psikologis orang yang mendorong seseorang melakukan perselingkuhan.
Jika pasangannya berselingkuh, orang yang pasif-agresif mungkin berselingkuh untuk melampiaskan amarahnya dengan cara yang sama.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News