GenPI.co Kalbar - Penolakan timnas Israel bermain di Piala Dunia U-20 baru disuarakan belakangan.
PSSI pun menyatakan tidak mengetahui alasan penolakan tersebut.
Padahal, Israel telah lolos ke turnamen yang akan berlangsung di Indonesia itu sejak Juli 2022, setelah mengunci status sebagai finalis Piala Eropa U-19.
Namun, 2 provinsi yang mendapat amanah untuk menjadi tempat berlangsungnya Piala Dunia U-20, yakni Jawa Tengah dan Bali, menyuarakan penolakan terhadap kedatangan timnas Israel.
Hal itu kemudian berdampak pada pembatalan drawing peserta grup Piala Dunia U-20, yang dijadwalkan di Bali pada 31 Maret.
"Kita juga nggak tahu kenapa baru sekarang,” ungkap anggota komite eksekutif PSSI Arya Sinulingga pada konferensi pers di GBK Arena, Jakarta, Minggu (26/3).
“Jadi kan penolakan ini kan baru sekarang, sebelumnya nggak ada ramai-ramai dengan masalah ini. Tapi kita harus hadapi dengan semua yang ada," imbuhnya.
Sebelumnya, kehadiran atlet Israel ke Indonesia untuk cabang olahraga individu sudah terjadi.
Di antaranya, ada pebulu tangkis Misha Zilberman yang turun pada Kejuaraan Dunia BWF 2015 di Istora Senayan, Jakarta.
Ada juga pebalap sepeda Mikhail Yakovlev juga pernah mendulang prestasi pada ajang UCI Track Nations 2023 di Jakarta.
Menurut Arya, PSSI masih mencari solusi atas permasalahan tersebut.
Dia mencemaskan soal sanksi yang berpeluang dijatuhkan kepada Indonesia, jika ternyata dianggap tidak mampu menyelenggarakan Piala Dunia U-20 sesuai kesepakatan awal dengan FIFA.
"Melanggar aturannya karena kan kita yang mengajukan jadi tuan rumah, karena kan sudah ada namanya kita akan menyelenggarakan semua dengan baik dan menjaga semua peserta dengan baik ketika kita mengajukan,” papar Arya Sinulingga.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News