GenPI.co Kalbar - Tindakan kekerasan yang terjadi setelah pertandingan Liga 1 Indonesia disayangkan oleh Chief Executive Officer (CEO) PSIS Semarang Yoyok Sukawi.
Hal tersebut dia sampaikan dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Minggu (29/1).
"Saya selaku CEO PSIS menyayangkan apa yang terjadi belakangan ini. Sepak bola harusnya membawa kebahagiaan, persaudaraan, dan sikap saling respect," kata Yoyok.
Menurutnya, segala kekerasan dalam bentuk apa pun baik sebelum, saat pertandingan, dan pascapertandingan tidak dibenarkan.
Oleh sebab itu, dia berharap agar kejadian kekerasan di lingkup dunia sepak bola segera berakhir.
Tujuannya agar kompetisi BRI Liga 1 tidak terganggu.
"Kami dan tentu semua penikmat sepak bola Indonesia berharap kejadian kekerasan di lingkup sepak bola tidak terjadi kembali," ungkap Yoyok Sukawi.
"Ayo datang ke stadion dengan tertib, mendukung dengan tertib, dan pulang dengan tertib. Hapus itu kekerasan supaya jalannya Liga 1 tidak terganggu," imbuhnya.
Selain itu, dirinya juga mendorong agar pemerintah, PSSI, klub, dan suporter duduk bersama untuk mewujudkan sepak bola Indonesia yang bermartabat.
Sebagai informasi, terjadi pelemparan bus terhadap bus yang ditumpangi pemain Arema FC seusai pertandingan menghadapi PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo, pekan ke-20 Liga 1 Indonesia.
Tragedi serupa juga terjadi pada pekan ke-21 pada bus yang ditumpangi pemain Persis Solo seusai menghadapi Persita Tangerang di Stadion Indomilk Arena. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News