Angka Stunting Naik, Kinerja Aksi Integrasi di Kota Pontianak Dievaluasi

Angka Stunting Naik, Kinerja Aksi Integrasi di Kota Pontianak Dievaluasi - GenPI.co KALBAR
Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan memimpin Rapat Review Kinerja Aksi Integrasi Penurunan Stunting Kota Pontianak Tahun 2022, Selasa (27/12). Foto: Kominfo

GenPI.co Kalbar - Angka stunting di Kota Pontianak mengalami kenaikan dari yang semula 12,4 persen menjadi 15,8 persen, berdasarkan hasil survei pemantauan status gizi balita 2022.

Jika disesuaikan dengan target yang tercantum dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2020-2024, Kota Pontianak masih harus menurunkan prevalensi stunting kurang lebih 2 persen sebelum 2024.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kota Pontianak Multi Juto Bhatarendro menyebut, berbagai upaya telah dilakukan untuk menurunkan angka stunting.

BACA JUGA:  Tekan Angka Stunting, Bahasan: Fokus Tindakan dan Pencegahan

Namun, ada beberapa kendala ditemui pihaknya saat melakukan aksi konvergensi stunting pada 2022.

Di antaranya, yakni belum adanya anggaran operasional bagi Tim Pencegahan dan Penurunan Stunting (TPPS).

BACA JUGA:  Kalbar Targetkan Angka Stunting Jadi 17 Persen pada 2024, Kata Norsan

"Setelah itu karena jadwal tenaga pakar yang padat, akhirnya tidak bisa ikut turun saat ke lapangan," ujar Multi, saat Rapat Review Kinerja Aksi Integrasi Penurunan Stunting Kota Pontianak Tahun 2022, di Ruang Rapat Wali Kota, Selasa (27/12).

Kenaikan angka itu menjadi peringatan bagi pihaknya untuk meningkatkan kualitas penanganan.

BACA JUGA:  Tak Terima, Muda Minta Pemerintah Pusat Revisi Data Stunting Kubu Raya

Artinya, diperlukan lebih banyak waktu dan biaya yang dikhususkan pada persoalan stunting.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya