GenPI.co Kalbar - Para petani yang tergabung dalam Front Pejuang Masyarakat Sawit (FPMS) menuntut pemerintah untuk menaikan harga Tanda Buah Segar (TBS) Sawit.
Selain itu, mereka menuntut pemerintah mencabut pungutan pajak ekspor CPO.
Tuntutan tersebut mereka sampaikan dalam aksi unjuk rasa di Kantor Gubernur Kalbar, Jumat (15/7).
BACA JUGA: Aturan Baru, Gapki Kalbar Dukung Program Peremajaan Sawit Rakyat
Ketua Front Perjuangan Masyarakat Sawit Nusantara Agus Setiadi menuturkan, tingginya pajak ekspor yang ditetapkan pemerintah berdampak terhadap harga TBS.
“Kami berharap pemerintah bisa menurunkan pajak CPO, yang sangat berpengaruh terhadap anjloknya harga TBS,” ujarnya.
BACA JUGA: Petani Sawit-Karet Keluhkan Pupuk Mahal, Tunggu Solusi Pemerintah
Dengan begitu, petani sawit Indonesia bisa kompetitif dengan Malaysia.
Agus menilai, rendahnya harga TBS di Indonesia menjadi hal yang ironis.
BACA JUGA: Periode Juni, Harga TBS Sawit Tertinggi Rp 2.733 per Kilogram
Indonesia merupakan salah satu produsen CPO terbesar di dunia, seharusnya mampu menjadi pengontrol harga, bukan dikontrol.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News