GenPI.co Kalbar - Jadwal pesta panen atau Gawai Dayak memang berbeda-beda di setiap subsuku Dayak.
Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan (Sis) menyampaikan, saat ini memang sedang musim Gawai Dayak.
"Saya sudah di beberapa tempat diundang menghadiri gawai dayak tersebut, karena memang di Kapuas Hulu ini banyak subsuku dayak," tuturnya, Selasa (14/6).
Sejumlah subsuku Dayak di Kapuas Hulu di antaranya Dayak Kantuk, Dayak Iban, Dayak Tamambalo, Dayak Kayan, Dayak Punan, Dayak Bukat.
Ada juga Dayak Taman Kapuas, Dayak Suruk, dan masih banyak subsuku Dayak lainnya.
Menurut Sis, tradisi Gawai Dayak sudah ada sejak zaman nenek moyang sebagai rasa syukur atas hasil panen ladang selama satu tahun.
Rentang waktu Gawai Dayak biasanya dari Mei hingga Juni setiap tahun.
Masing-masing subsuku Dayak memiliki ritual adat sendiri dalam menyampaikan rasa syukur dan memohon kepada sang pencipta.
Tujuannya hanya satu: agar tahun yang akan datang mendapatkan hasil panen yang memuaskan.
Sis mengatakan, Gawai Dayak di masing-masing daerah di Bumi Uncak Kapuas, menjadi salah satu aset adat seni budaya yang patut dilestarikan.
"Gawai Dayak itu bisa menarik perhatian masyarakat luar untuk berkunjung ke Kapuas Hulu karena memang, saat gawai menampilkan adat istiadat dan seni budaya," terang Sis.
Dia berharap, adat istiadat dan budaya di Kapuas Hulu terus dilestarikan agar tidak punah tertelan perkembangan teknologi.
Selain itu, dia mengajak seluruh masyarakat Kapuas Hulu agar memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan adat istiadat serta potensi wisata Kapuas Hulu.
"Saya minta para orang tua bisa mengajarkan generasi muda tentang adat istiadat serta seni budaya, agar tetap dijaga, dipertahankan, dan dilestarikan," tutup Sis. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News