GenPI.co Kalbar - Ritual Narokng Padi Ngabayotn Sanagari, adat masyarakat Dayak Singkawang diminta untuk dijadikan salah satu agenda wisata budaya di Singkawang.
Tradisi Ngabayotn merupakan ritual upacara tutup tahun yang diselenggarakan oleh masyarakat suku Dayak Salako.
Ritual ini dilaksanakan untuk menyampaikan rasa syukur, terutama atas hasil panen padi masyarakat Dayak.
Upacara adat Ngabayotn sendiri dilaksanakan usai panen padi.
Dimaksudkan bahwa masyarakat setempat akan memulai kembali tahun pertanian dengan membuka ladang baru, yang biasanya ditandai dengan ritual sam-sam.
Ngabayotn terdiri atas tiga bagian ritual, yaitu Nurutni’, Nyangohotn, Matekng dan Tari Narokng.
Ketiga ritual bertujuan sebagai pengundang, menjamu, dan mengantar Jubata kembali ke asalnya.
Gubernur Kalbar Sutarmidji menyampaikan bahwa kegiatan budaya tersebut harus tetap dilestarikan.
“Karena ini juga mampu menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang ke Kota Singkawang,” katanya, Rabu (1/6).
Diketahui, Kota Singkawang sudah sangat dikenal baik wisatawan domestik maupun internasional sebab memiliki berbagai tempat wisata dan kebudayaan.
"Kota Singkawang dikembangkan sebagai kota jasa, terutama pada sektor pariwisata,” ucapnya.
Menurutnya, Ritual Narokng Padi Ngabayotn bisa menjadi salah satu ritual adat istiadat yang dapat menarik wisatawan.
“Jadi, wisatawan tidak hanya melihat keindahan kotanya saja, namun juga wisata budaya," tutur Sutarmidji.
Potensi yang dimiliki Kota Singkawang, membuat pengembangan kota sejalan dengan program pemerintah pusat, yakni pengembangan sektor pariwisata.
"Ke depan, memang program pemerintah pusat juga akan mengembangkan sektor pariwisata,” ungkapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News