GenPI.co Kalbar - Sumpit merupakan warisan nenek moyang yang digunakan oleh masyarakat Dayak sebagai alat untuk berburu, mencari hewan-hewan sebagai bahan konsumsi.
Kini, sumpit menjadi salah satu lomba yang selalu ada dalam Gawai Dayak, termasuk Pekan Gawai Dayak (PGD) Kalbar XXXVI di Rumah Radakng, Kota Pontianak.
Wakil Ketua PGD Kalbar XXXVI Ellysius Aidy menjelaskan, lomba menyumpit dihadirkan agar bisa diminati oleh lebih banyak kaum muda.
Selain itu, untuk olahraga ini bisa lebih dikenal oleh masyarakat dari luar daerah.
Saat ini, sumpit sudah masuk ke dalam kegiatan nasional, yaitu olahraga masyarakat Indonesi.
Sumpit termasuk ke dalam olahraga rekreasi dan sudah diperlombakan oleh Dinas Pariwisata.
"Sampai saat ini, kami masih mengupayakan agar sumpit ini bisa menjadi salah satu warisan tak benda. Kami masih melakukan studi bandingnya," tutur Aidy, Sabtu (21/5).
Koordinator Perlombaan Sumpit, Danianus Petrus menyebut bahwa lomba sumpit pada PGD Kalbar 2022, disambut secara antusias oleh peserta dari berbagai daerah.
"Mungkin karena sudah dua tahun tidak menyelenggarakan turnamen, jadi pada tahun ini peserta lomba lebih antusias dari tahun sebelum-sebelumnya,” terangnya.
Jumlah total peserta lomba ada 71 peserta, yang terdiri dari 48 peserta putra dan 23 putri.
Kriteria penilaian permainan sumpit antara lain, tembak tepat pada target sasaran. Tembak dengan rentang nilai terendah 10 poin dan yang tertinggi 100 poin.
Permainan sumpit menjadi cerminan jati diri masyarakat untuk menenangkan pikiran dan mengendalikan emosi.
"Kami berharap, permainan ini dapat lebih berkembang dan dikenal oleh masyarakat luar daerah Kalbar serta lebih banyak peminatnya," tandas Danianus. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News