GenPI.co Kalbar - Masyarakat Dayak di Kalimantan Barat sudah memasuki Pekan Gawai Dayak (PGD) XXXVI.
Menyambut PGD, masyarakat telah terlebih dahulu menggelar Upacara Ngampar Bide di Rumah Radakng, Kota Pontianak.
Ngampar berarti menggelar atau menghamparkan, sementara bide mengandung pengertian sebagai tikar atau tempat untuk berserah.
"Upacara Ngampar Bide tersebut selalu dilakukan menjelang Pekan Gawai Dayak setiap tahunnya," kata Koordinator Upacara Adat Dayak Yohannes Supriadi, Kamis (19/5).
Menurutnya, ritual tersebut diadakan supaya mendapatkan kemudahan dan perlindungan dari Sang Pencipta untuk melaksanakan acara tahunan.
Pekan Gawai Dayak XXXVI selama tiga hari, dimulai pada Jumat (20/5).
Upacara Ngampar Bide juga menjadi upaya pemberitahuan atau undangan kepada semua pihak terutama seluruh masyarakat di Kalbar untuk hadir di acara PGD.
Yohanes menuturkan, Ngampar Bide melalui beberapa proses.
Di antaranya doa Nyangahant untuk menyampaikan permohonan kepada tuhan yang dipimpin oleh seorang Panyangahtn.
“Lalu ada pemberian suba kepada orang-orang yang berpengaruh dalam pelaksanaan kegiatan," sebutnya.
Selain upacara Ngampar Bide, ada juga acara lain untuk menyambut PGD yang telah digelar sebelumnya, yakni upacara nabo' padagi dan upacara nyapat saka.
Yohanes berharap, Pekan Gawai Dayak XXXVI bisa berjalan dengan lancar, sehingga bisa mengenalkan dan melestarikan budaya serta adat Dayak Kalimantan Barat.
Sebab, kata dia, intensitas upacara adat seperti ini sudah mulai berkurang.
“Oleh karena itu, agenda Pekan Gawai Dayak untuk melestarikan dan memberi edukasi terkait seni budaya bagi generasi muda," tandas Yohanes. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News