GenPI.co Kalbar - Seni dan budaya menjadi daya tarik utama wisata di Provinsi Kalimantan Barat alias Kalbar.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Association of the Indonesia Tours and Travel Agencies (ASITA) Kalbar Ifan Ronaldo Baruso, di Kota Pontianak, Senin (22/5).
"Daya tarik utamanya memang seni dan budaya, mengingat ada beberapa momen atau seperti Pekan Gawai Dayak (PGD), Robo-Robo, dan Cap Go Meh yang sudah menjadi acara tahunan di Kalbar,” ujarnya.
“Bahkan, PGD menarik banyak wisatawan asing dari Sarawak, Thailand, Australia, dan Taiwan," imbuh Ifan.
Kemudian terkait dengan wisata alam di Kalbar, Ifan menyebut perlu banyak perbaikan dalam segi infrastruktur dan kesiapan daerah dalam menerima wisatawan asing dan lokal.
"Saya rasa, kita harus banyak berbenah dalam hal infrastruktur. Karena jika berbicara keindahan alam, Kalbar ini sangat indah, hanya saja kesiapan untuk menerima wisatawan masih kurang,” ungkapnya.
Menurutnya, tidak hanya masalah jalan dan transportasi yang terbatas, tetapi juga daerah seperti Bengkayang dan Sanggau yang keindahan alamnya menarik, tidak memiliki rumah makan yang mampu menerima rombongan dalam skala besar.
Ifan juga mengatakan, diperlukan kolaborasi antara Pemda dan asosiasi terkait dalam mempromosikan wisata Kalbar, untuk menarik wisatawan lokal maupun asing.
"Untuk target peningkatan wisatawan perlu kolaborasi antara Disporapar dan asosiasi-asosiasi pengusaha perjalanan, seperti ASITA, khususnya untuk mempromosikan budaya dan pariwisata di Kalimantan Barat ini ke luar negeri,” paparnya.
Caranya melalui kegiatan yang diselenggarakan asosiasi luar negeri, seperti Belanda, Tiongkok, dan Malaysia.
Pada kesempatan itulah semua pelaku pariwisata harus aktif mempromosikan budaya dan pariwisata Kalbar, terutama ke negara yang memiliki kesamaan kultur dan budaya.
Ketertarikan itu juga yang nantinya harus dimanfaatkan untuk promosi. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News