Madu dalam 3.500 Cangkir Bambu Menjadi Suguhan dalam Festival Danau Sentarum

03 Desember 2022 03:00

GenPI.co Kalbar - Pengunjung pembukaan Festival Danau Sentarum menikmati suguhan 3.500 cangkir bambu yang berisikan madu alam Kapuas Hulu.

Diketahui, festival tersebut dipusatkan di Lanjak, Kecamatan Batang Lupar, wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia, Kabupaten Kapuas Hulu.

"Madu yang kami sajikan itu dari hasil alam Kapuas Hulu,” ujar Koordinator Tropical Forest Conservation Act (TFCA) Kapuas Hulu Nandang Sunarya, di Lanjak, Jumat (2/11).

BACA JUGA:  Festival Danau Sentarum Dibuka dengan Tarian Manyialo Dayak Tamambaloh

“Kita promosikan dan kampanyekan bahwa minum madu itu sehat," imbuhnya.

Sebagai informasi, minum madu secara massal menjadi salah satu tradisi dalam pelaksanaan Festival Danau Sentarum.

BACA JUGA:  Festival Danau Sentarum, Upaya Pemerintah Dorong Pemulihan Ekonomi Masyarakat

Tidak hanya tamu undangan dan para pejabat yang menikmati, tetapi juga seluruh masyarakat yang hadir dalam pembukaan Festival Danau Sentarum bersama-sama menikmati madu tersebut.

Madu sendiri merupakan produk unggulan Kabupaten Kapuas Hulu, terutama di sekitar kawasan Danau Sentarum.

BACA JUGA:  Kemenparekraf Sebut Festival Danau Sentarum Tumbuhkan Ekonomi Wisata

Tradisi minum madu, kata Nandang, digelar pada malam pembukaan Festival Danau Sentarum, Kamis (1/12) malam.

Uniknya, bahan alami yang digunakan sebagai cangkir terbuat dari bambu.

Nandang menyebut, madu alam yang disajikan di malam pembukaan Festival Danau Sentarum itu merupakan produk unggulan Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Mentari Kapuas, Desa Ujung Said Jongkong.

LPHD Mentari Kapuas sendiri adalah binaan TFCA Kalimantan di Kapuas Hulu, yang tidak hanya memproduksi madu, tetapi juga berbagai produk yang menjadi pendongkrak ekonomi masyarakat, seperti olahan ikan air tawar dan kerajinan tangan.

Bahkan, hasil produk LPHD Mentari Kapuas juga dipamerkan di stan pameran saat Festival Danau Sentarum.

"Kami memberikan pendamping dan pembinaan kepada masyarakat, bahkan sekarang ini masyarakat tidak kesulitan dalam memasarkan hasil alam, salah satunya madu.

Biasa juga sampai ke Pulau Jawa bahkan ke luar negeri," tandas Nandang Sunarya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Shella Angellia Rimang

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALBAR