Festival Danau Sentarum Dibuka dengan Tarian Manyialo Dayak Tamambaloh

01 Desember 2022 20:30

GenPI.co Kalbar - Festival Danau Sentarum resmi dibuka dengan tarian Manyialo alias tarian menyambut tamu dari Suku Dayak Tamambaloh.

Diketahui, festival tersebut dipusatkan di Lanjak, Kecamatan Batang Lupar, wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia, di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalbar.

Tarian Manyialo sendiri diiringi musik tradisional khas Dayak Tamambaloh yang disebut tabak mandariak atau musik menari.

BACA JUGA:  Disporapar Promosikan Festival Danau Sentarum ke 16 Negara

Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Ketua Temenggung Tamambaloh Antonius Hermanto, di lokasi Festival Danau Sentarum pada Kamis (1/12) sore.

"Tarian Manyialo itu dilakukan dalam acara penyambutan tamu terhormat dalam acara adat, seperti halnya pada pembukaan Festival Danau Sentarum," tuturnya.

BACA JUGA:  Ada Parade Perahu Tradisional hingga Ritual Tolak Bala di Festival Danau Sentarum

Para tamu yang hadir, selain disambut dengan tarian, juga didoakan menggunakan ritual adat, menggunakan seekor ayam.

Barulah kemudian diberikan gelang manik (jarat tangan) dengan maksud membuang aura negatif bagi tamu-tamu yang datang.

BACA JUGA:  Jelang Festival Danau Sentarum, Suku Dayak dan Melayu Gelar Ritual Tolak Bala

"Setelah itu, kami lanjutkan dengan tabak sisialo atau musik penyambutan dengan menyuguhkan minuman khas Dayak berupa tuak atau beram dan juga pulut (ketan) atau kalame," terang Antonius.

Menurutnya, suatu kehormatan bagi Suku Dayak Tamambaloh dalam pembukaan Festival Danau Sentarum yang dipercaya untuk memberikan penyambutan tamu.

Sebagai informasi, pembukaan Festival Danau Sentarum itu dihadiri oleh Koordinator Strategis dan Komunikasi Wisata Alam, Budaya dan Buatan Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif Firnandi Ghufron.

Selain itu, hadir pula Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan alias Sis dan sejumlah pejabat penting lainnya.

Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan Sis menyampaikan, prosesi penyambutan para tamu dalam Festival Danau Sentarum terdiri dari 3 adat, yaitu Melayu, Iban, dan Tamambaloh.

"Prosesi penyambutan ada 3 adat, Melayu, Iban dan Tamambaloh itu sangat luar biasa mencerminkan keberagaman dan kebersamaan di Kapuas Hulu, toleransi seperti itu harus selalu dijaga," ungkapnya. (ant)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Shella Angellia Rimang

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALBAR