Festival Kuliner dan Konser Musik, Sinyal Bangkitnya Ekonomi di Pontianak

07 November 2022 00:10

GenPI.co Kalbar - Pontianak sebagai kota perdagangan dan jasa mengandalkan aktivitas perekonomian sebagai motor penggeraknya.

Meski sempat dihantam pandemi covid-19 selama 2 tahun lalu, geliat perekonomian ibu kota Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) ini mulai kembali bergairah.

Bahkan, berbagai festival dan konser musik hampir secara beruntun digelar di Kota Pontianak.

BACA JUGA:  Festival Durian Bukit Rayo Tarik Kunjungan Wisatawan ke Singkawang

Salah satu festival yang banyak menyedot pengunjung, yakni Pontianak Food Fest di Jalan Diponegoro, beberapa waktu lalu.

Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menilai, mulai banyaknya pagelaran festival dan konser musik di kota ini menjadi sinyalemen bahwa geliat pertumbuhan ekonomi mulai bangkit kembali setelah pandemi.

BACA JUGA:  Camilan Talas hingga Permen Durian Kalbar Dipromosikan di Prancis

Hal itu terbukti ketika digelar Pontianak Food Fest beberapa waktu lalu, mampu mengantongi omzet hingga hampir mendekati Rp 1 miliar.

"Ini luar biasa karena sangat menunjang bagi pelaku UMKM dalam memasarkan produk-produknya terutama kuliner," ujarnya, seusai membuka Festival Durian dan Kuliner Bumi Khatulistiwa, di halaman Parkir A Yani Mega Mall, Minggu (6/11).

BACA JUGA:  Banyak Diminati, Durian Jemongko Asal Sanggau Ludes Terjual

Pihaknya mendukung segala kegiatan event yang digelar di Pontianak, seperti Festival Durian dan Kuliner Bumi Khatulistiwa yang digelar di halaman parkir A Yani Mega Mall pada 6-27 November 2022.

Apalagi dalam waktu dekat, Pontianak menjadi tuan rumah agenda internasional, Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA).

"Festival-festival seperti festival kuliner yang mengangkat produk-produk UMKM akan menjadi daya tarik bagi para pengunjung, baik domestik hingga tamu dari luar negeri," tutur Edi.

Pontianak dengan keanekaragaman budayanya, juga dikenal akan kekayaan kulinernya.

Kuliner-kuliner khas Pontianak menjadi pemikat bagi para penikmat kuliner, termasuk kue-kue tradisional yang beraneka ragam.

"Tentunya potensi ini harus dimanfaatkan semaksimal mungkin dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi maupun pendapatan bagi masyarakat," ucap Edi.

Dia menyebut, selain sebagai kota perdagangan dan jasa, Kota Pontianak juga sebagai pusat pemerintahan, pusat perekonomian, dan pusat pendidikan.

Hal ini tentu berdampak pada tingginya mobilitas masyarakat, terutama yang berasal dari luar Kota Pontianak.

"Sehingga sudah semestinya Pontianak harus menjadi kota yang kreatif dan aktivitas perekonomiannya bergerak 24 jam," tandas Edi Rusdi Kamtono. (rls)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Shella Angellia Rimang

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALBAR