Kue Tradisional Langka Bermunculan Saat Robo-robo di Pontianak

21 September 2022 13:45

GenPI.co Kalbar - Saprahan kue-kue tradisional terhampar di sepanjang Jalan Tanjung Harapan di lingkungan RW 07, Kelurahan Banjar Serasan, Kecamatan Pontianak Timur, Rabu (21/9) pagi.

Kue-kue buatan warga beraneka ragam disajikan untuk merayakan robo-robo, di antaranya ketupat, kelepon, gamat, apam, putumayang, dokok-dokok, dan lepat ubi.

Warga yang menghadiri robo-robo saling berbagi kue-kue yang dibawa mereka masing-masing.

BACA JUGA:  Promosikan Wisata Perairan, Sambas Gelar Lomba Sampan Bidar

Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono yang hadir di tengah-tengah warga larut dalam suasana akrab dan saling bersenda gurau bersama warganya.

Edi mengapresiasi inisiasi warga yang menggelar robo-robo sebagai wujud melestarikan budaya.

BACA JUGA:  170 Siswa di Pontianak Ikuti Festival Saprahan Pelajar Tingkat SMP

Selain bertujuan sebagai tolak bala, robo-robo digelar agar mendapat keberkahan, keselamatan, dan kebaikan kepada sesama serta mengandung makna memperkuat tali silaturahmi yang telah terjalin.

Makan bersama dalam tradisi robo-robo memiliki makna yang tinggi bagi masyarakat.

BACA JUGA:  Jadi Wisata Budaya, Disporapar Kubu Raya Ajak Warga Sukseskan Robo-robo

"Karena memberikan ikatan tali silaturahmi kekeluargaan yang kuat, saling menghargai, dan bisa memberikan semangat untuk menjalankan kehidupan sehari-hari," ujar Edi.

Menurutnya, tradisi robo-robo juga memiliki potensi yang besar untuk diangkat sebagai acara wisata dengan kemasan yang lebih menarik, sehingga bisa menjadi daya tarik wisata.

Robo-robo ini juga menggugah rasa kebahagiaan dan kegembiraan masyarakat serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

"Kami mengapresiasi atas inisiasi warga menggelar robo-robo di lingkungannya masing-masing,” kata Edi.

“Kalau sudah tradisi ini terbiasa digelar, bisa saja dilakukan di beberapa tempat," imbuhnya.

Selain bernilai wisata, Edi menyebut robo-robo juga sebagai momen bermunculannya kue-kue tradisional yang mungkin sudah sulit didapat di pasaran.

Warga membuat kue-kue tradisional itu untuk bernostalgia ketika semasa kecil dulu sering menikmati kue-kue yang dibuat oleh orang tuanya.

"Kue-kue itu mungkin sudah jarang ada yang membuatnya saat ini. Nah, momen robo-robo ini banyak ditemui kue-kue tersebut," tandas Edi Rusdi Kamtono. (rls)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Shella Angellia Rimang

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALBAR